Membicarkan
Telaga Ngebel memang tidak akan pernah habis. Konon cerita yang berkembang di masyarakat, Telaga Ngebel mempunyai cerita unik yang didasarkan pada kisah seekor ular naga bernama “
Baru Klinting“. Sang Ular ketika bermeditasi secara tak sengaja dipotong-potong oleh masyarakat sekitar untuk dimakan. Secara ajaib sang ular menjelma menjadi anak kecil yang mendatangi masyarakat dan membuat sayembara, untuk mencabut lidi yang ditancapkan di tanah.
Namun tak seorangpun berhasil mencabutnya. Lantas dia sendirilah yang berhasil mencabut lidi itu. Dari lubang bekas lidi tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk
Telaga Ngebel.
Legenda Telaga Ngebel, terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah
Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni
Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai
Kucur Batoro.
Selain panorama yang indah dan masih perawan, Telaga Ngebel juga kaya akan sumber alam, utamanya air
tawar bersih yang keluar dari sumber-sumber di dasar telaga sedalam kurang lebih 52 meter. Tanah subur di sekitar telaga ini juga menghasilkan aneka pohon buah berkualitas.
Durian Ngebel, begitu kata orang, menjadi buah primadona kawasan ini. Selain buah berduri itu, tumbuh subur pula pohon
manggis,
nangka, dan tanaman perkebunan seperti
cengkeh dan
kopi. Menikmati keindahan panorama telaga sembari makan buah-buahan khas Ngebel adalah tujuan para wisatawan. Bagi pengunjung yang menginginkan ikan hasil budidaya Telaga Ngebel seperti ikan Nila, dapat langsung menyantapnya di warung atau rumah makan yang berjumlah cukup banyak. Hmmm…maknyus!!!
Sungguh menarik bukan, tawaran yang di berikan
Telaga Ngebel. Sayang sekali jika Anda yang telah berada di Ponorogo tidak menyempatkan untuk mengunjungi objek wisata ini. (
dari berbagai sumber)