Kemnterian Kominfo dan BRTI, melalui siaran pers No
84/PIH/KOMINFO/12/2011 tanggal 11 Desember 2011, telah mengumumkan
perihal rencana pemerintah untuk mengubah skema jaringan SMS yang semula
berbasis Sender Keep All (SKA) menjadi berbasis biaya (cost-based).
Perubahan
skema ini telah sesuai dengan amanah dari Peraturan Menteri Kominfo
No.08/PER/M.KOMINFO/02/2006, tentang interkoneksi, bahwa
penyelenggarannya harus berdasarkan biaya. Perubahan skema interkoneksi
ini bertujuan untuk memberikan keadilan bagi jaringan telekomunikasi
yang digunakan selama ini dalam trafik SMS, agar iklim kompetisi
industri telekomunikasi dapat menjadi lebih baik.
Harapan
pemerintah dengan sms berbiaya ini, masyarakat akan mendapatkan kualitas
layanan komunikasi yang lebih baik. Tentu saja dengan harapan dapat
mengurangi sms yang tidak diinginkan (spam) yang banyak merugikan
masyarakat. Dengan diterapkannya SMS berbasis biaya, para penyelenggara
juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
kepada masyarakat.
Para penyelenggara juga dihimbau untuk
meningkatkan investasi, baik peningkatan kapasitas jaringan yang sudah
padat maupun pembangunan infrastruktur jaringan baru di daerah-daerah
yang belum mendapatkan layanan telekomunikasi, sehingga layanan
telekomunikasi dapat dinikmati secara merata. Skema interkoneksi SMS
berbasis biaya ini juga diharapkan dapat mengurangi SMS yang tidak
diinginkan (Spam) yang terbukti banyak merugikan masyarakat banyak.
Sebagian
masyarakat kadang tidak menyadari bahwa tarif murah dan kadang gratis
itu berlaku dengan syarat dan atau ketentuan tertentu. Kualitas layanan
yang kurang prima serta maraknya SMS Broadcast (penyebaran SMS ke banyak
pengguna telefon bergerak) dan SMS spamming (SMS yang tidak diinginkan)
disinyalir juga sebagai dampak dari promosi para penyelenggara yang
disalahgunakan atau akibat dari penerapan skema SKA.
Kebijakan
ini juga akan mendorong pertumbuhan investasi dan pembangunan
infrastruktur jaringan baru. Kementerian Kominfo dan BRTI tidak serta
merta memberlakukan kebijakan ini secara sepihak dan tanpa konsultasi
dengan para penyelenggara telekomunikasi.
Rencana ini telah
dibicarakan bersama antara regulator dan para penyelenggara
telekomunikasi pada saat pembahasan pelaksanaan perhitungan ulang biaya
interkoneksi berbasis biaya pada tanggal 24 Juni 2010.
Dengan
demikian, penerapan SMS berbasis biaya ini bukan disebabkan karena
kehebohan masalah tergerusnya pulsa, yang kemudian menjadi sorotan
masyarakat secara nasional sejak bulan September 2011, tetapi memang
sudah cukup lama dipersiapkannya.
Hanya saja, rencana tersebut
terus difinalisasi melalui rapat bersama BRTI dengan penyelenggara
telekomunikasi tentang perubahan skema interkoneksi SMS berbasis SKA
menjadi berbasis biaya pada tanggal 11 November 2011, serta kemudian
adanya Surat Edaran BRTI Nomor 177/BRTI/X/2011 tanggal 14 Oktober 2011
perihal Instruksi Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Pesan Premium. Pada
25 Mei 2012, Kementerian Kominfo dan BRTI telah secara khusus mengadakan
pertemuan dengan perwakilan seluruh penyelenggara telekomunikasi yang
menyediakan layanan SMS tersebut.
Dalam pertemuan tersebut,
terungkap bahwa para penyelenggara telekomunikasi sudah komited untuk
melaksanakannya, karena Kementerian Kominfo dan BRTI memang tetap ingin
melaksanakan sesuai jadwal yang sudah direncanakan berdasarkan sejumlah
pertemuan terdahulu beberapa bulan yang lalu.
Title : Tarif SMS Baru Untuk 1 Juni 2012
Description : Kemnterian Kominfo dan BRTI, melalui siaran pers No 84/PIH/KOMINFO/12/2011 tanggal 11 Desember 2011, telah mengumumkan perihal rencana pem...